Sore ini aku menemukan file dengan kode DR1/19/20014 6:57. Aku tidak bisa untuk tidak tertawa membaca dokumen itu. Itu adalah dokumen paling kacau, karena aku bahkan tidak ingat pernah memikirkan dokumen itu, dan mengapa dokumen itu tersimpan dalam folder EBGC tanpa satupun proteksi? Entahlah, itu makanya kusebut sebagai dokumen yang paling kacau. Beginilah isi dokumen itu.
Tersebutlah Riyan seorang lelaki muda, seorang pengkhayal tingkat tinggi, pelamun sejati. Riyan adalah satu dari banyak Arian, agen atau utusan Dewa Ares dengan codename N27, Newton Pitulikur. Ia di utus ke bumi untuk melakukan tugas-tugas penting, semisal memerangi kejahatan dan kebodohan. Atau tugas-tugas penting lain yang berkaitan dengan perang, semisal intelijen atau melakukan tugas agitasi untuk memicu terjadinya perang.
Satu dari Son of Mars itu kini tinggal di sebuah kota padat yang memiliki cuaca yang tak menentu kadang panas kadang dingin. Sudah hampir empat tahun ia tinggal dalam keramaian kota yang berlalu-lalangan angin, membawa polusi dari udara yang kotor. Kota yang sekan tidak pernah tidur bahkan tak pernah ada rasa sunyi, sekalipun itu tengah malam. Yang dalam kamus bahasa Inggris akan ditemui dengan istilah early birds; the time before dawn. Dan early morning birds adalah waktu favoritnya ketika Sang Putra Mars mengagumi Venus. Masih menjadi misteri mengapa para Arian banyak yang menyukai Venus, mungkin Dewa Ares sendiri pernah jatuh cinta padanya.
Seperti para Arian di kota lain, di kota itu Agen N27 mulai menjalankan misinya yang entah ke-berapa, mungkin ke-93 kalinya. Dan di kota itu pula ia melupakan misinya karena sibuk berkhayal. Sedang merenung, melamun dan berfikir adalah hal-hal yang akan orong-orang jumpai ketika bertemu dengannya, itu sudah menjadi sebuah aksioma yang tak akan pernah lepas dari kesehariannya. Atau itu adalah sebuah trik jitu untuk menyembunyikan penyamarannya, tidak ada yang tahu.
Andy, tetapi begitulah teman-temannya memanggil, ia sedang duduk lesehan di depan meja di kamarnya. Sedang menggeluti setumpukan kertas. Dan masih banyak lagi kertas yang harus digeluti yang kini berserakan dimana-mana di seluruh kamar itu bersama pensil-pensil, spidol dan bolpoint—yang bahkan ketika orang-orang membutuhkan—mereka akan mendapatinya di mana saja; di atas kasur, di bawah bantal, di belakang televisi, di atas pintu semuanya ada, bahkan di jambangan bunga-bunga kertas hiasan pun ada.
Kamar yang sangat berantakan, ada bayak kertas kosong tanpa tulisan di biarkan tersebar. Ada banyak kertas yang hanya berisi huruf ditata di lantai dengan posisi melingkar-lingkar, semuanya ada 7 lingkaran dan saling terhubung dengan plester seperti sarang laba-laba. Ada banyak kertas yang menempel di dinding dengan huruf-huruf rune aneh. Riyan meyakini hanya imajinator yang memiliki pengetahuan seminimal sama dengan yang dimilikinya, yang bisa membaca simbol-simbol itu. Di dinding-dinding ruangan itu juga ada banyak kertas bergambar-gambar yang ketika kamu melihatnya akan berfikir itu tidak lucu, itu tidak menarik dan itu sangat membosankan tak ada nilai seninya sama sekali. Riyan menyebutnya gambar-gambar itu sebagai sebuah gambar konsep atau sketsa imajinasinya.
Penyebab Riyan mulai melupakan misinya mungkin juga karena mulai dibuat galau oleh kuliahnya yang sudah memasuki semester tua tetapi belum menempakkan gejala-gejala akan segera angkat toga. Dokumen-dokumen skripsi yang tak pernah terselesaikan menjadi ancaman semangatnya yang paling nyata. Mungkin semua orang akan bisa melalui lalu mengakhirinya dengan menanyakan jawaban atau berdiskusi kepada dosen pembimbing mereka atau teman-temanya yang lebih paham akan masalah tersebut, tetapi apa yang dilakukan Riyan? dia sama sekali tak melakukan itu. Ia telah terobsesi dengan kemandirian atau mungkin ia telah menjadi paranoid yang tak bisa mempercayai seseorang. Riyan meyakini bisa jadi ada agen yang menyusup dan menjadi salah satu diantara temannya untuk membongkar rencana Dewa Ares. Riyan sangat berhatri-hati.
Tapi sebagaimana agen yang paling rapi sekalipun, Riyan punya kelemahan dan celakanya dia ttidak menyadari jika dia punya kelemahan. Dia tak menyadari kelemahan itulah yang membuat hari harinya begitu muram. Dia tak pernah menanyakan keingintahuannya langsung kepada siapa saja yang terkait, ia cenderung merahasiakan dan cenderung ingin memecahkannya sendiri. Hal itu bisa di maklumi dia tak pernah memiliki kebahagiaan dalam pikirannya sebelum menyelesaikan perkara yang sulit baginya, sebelum menyelesaikannya sendiri dia tak akan pernah bahagia.
Dan kesalahan konyol itu yang sedang Riyan hadapi dengan perjudian mati atau bahagia. Jadi wajar saja jika dia lebih memilih menebak-nebak daripada menanyakan langsung kepada orang yang terkait. Dan sebagaimana agen yang menjalani misi, ia bertemu dengan seseorang yang menarik perhatiannya. Riyan terjebak dia menyukai seorang perempuan. Dia terjebak antara kerahasiaan misi dan keingintahuan diri.
Dia tidak mencoba mengunggkapkan itu atau bertanya tanya langsung pada perempuan yang disukainya apakah perempuan itu sudah memiliki kekasih atau belum. Atau apakah ada hal yang menarik yang menurut dia bisa berbagi dengannya. Ataukah perempuan itu memiliki waktu atau tidak untuk di ajak hanya sekedar makan malam bersama.
Tidak, Riyan tidak melakukan itu, sepanjang harinya dia hanya memikirkan yang terjadi adalah dalam otaknya, dalam pikirannya. Dia hanya sedang mencoba membuat dunianya sendiri tanpa ada ikatan dunia yang mengharuskan ia bercampur dengan sistem yang harus dia miliki.
Bodoh, dungu dan keras kepala mungkin adalah kata yang tepat. Dan Riyan itu juga menyadari yang terjadi pada dirinya, tapi entah apa yang dipikirkan untuk melakukannya seperti itu. Riyan hanya percaya, percaya saja dalam hatinya hal-hal yang buruk yang dilakukannya adalah hal yang baik menurut pikirannya. Tentu, tentu itu bisa dimaklumi mengingat ia pernah di kecewakan.
Agen N27 © Andy Riyan
Aku nunggu kisah dikecewakannya si Riyan, sampe” punya sifat kayak begitu banget 😩
LikeLiked by 1 person
Berarti ini perlu dilanjutkan kisahnya? Perlu subplot flashback kah?
LikeLiked by 1 person
Iyaaaaaaaa
Aku tunggu ya kak andi ^^
Kasih tau aku kalo udh selesai digarap 😂😂
LikeLike
Wah aku gak suka di tunggu eh. Ya nanti ya… Aku gak janji.
Terimakasih ya untuk dukungannya, Mbak Benang Merah, eh aku panggil mbak siapa nih..
LikeLiked by 1 person
Call me Agit kak 😊
Hihi btw aku suka pendekatan ttg tokoh si Riyan ini. Aku pengen banget bs buat cerpen . 😂😂
LikeLike
Ok, Mbak Agit 🙂
Lho tak kasih tau jangan buru-buru suka sama tokoh Riyan itu, dia itu the most hated by girls.
Mbak Agit pasti bisa buat cerpen asal banyak membaca dan menulis. Maaf promosi ya, Mbak Agit bisa mulai dari membaca tulisanku tentang “Cara memenggal paragraf”, “Menulis kalimat langsung” dan coba baca cerita Aries vs Aries ya… Coba deeeeh dijamin berhasil, kalau gak berhasil dicoba lagi 😂😂😂
LikeLike
Hihiiii
Iya tak coba. Ntar kalo udh tak buat. Kak andi juga wajib baca ya 😝
Terus kasih saran. 😆
LikeLike
Siaaaaap! Hahaha
LikeLike
Jadi, mas andi selama ini jadi agen?
Takut jadinya.
Jangan mata-matain vira ya. Aku berdoa semoga Riyan cepat lulus. Biar nular ke aku nanti. aamiin.
LikeLike
Woiya jangan macam-macam kamu ya sama aku. Nanti aku dor pakai revolver 😂😂😂
Spoiler aja sih ya, satu tahun sejak kejadian itu, Agen Riyan mendapatkan gelar sarjananya. Heuheu
LikeLiked by 1 person
Nah perlu ditulis jg itu kisahnya 😆😆
LikeLike
Wah kalau itu nanti banyak nyinyir sama dosen. Dosennya malah di tantang membuktikan teorema.
LikeLiked by 1 person
Wkkkk. Gatau lagi wes. Cuma bisa ngakak :))))
LikeLike
Revolver itu lho pistol yang ada piringannya berisi 6 peluru.
Wkwkwk aku juga masih gak ide ini. Ngakak lagi
LikeLike
gak nanyaaa pistolnyaaaaaaa :))))
besok nulis ttg mata-mata yang dimata-matai dong mas an. kayaknya seru :))
LikeLike
Ku kira tadi yang gak mbak veera tau itu tentang pistol 😂 oh bukan ya?
Ini sebenarnya file tunggal, belum punya konsep apa-apa. Boleh nih buat ide baru.. Kalau udah dapet bahan yang relevan dah, besok tak tulis. Makasih loh mbak sumbangan ide-nya.
LikeLiked by 1 person
sebenernya emang gatau sih, kalo wujud aslinya. ya apa atuh aku cuma bisa liat lewat gambar. di film aja udah disens*r terus skrg 😦
nah sip. sesamaa.
LikeLiked by 1 person