Aku baru saja menyelesaikan novel, atau bisakah di sebut novel untuk 72 halaman? Dan aku sudah mengirimkannya kepada beberapa teman untuk membacanya, sebenarnya mereka yang tertarik untuk membaca sih jadi aku memberikan draft pertama itu. Dalam postingan kali ini, aku tidak akan membahas trik dan tips untuk membuat ending novel, jadi buat pembaca yang sedang mencari trik itu silakan tutup halaman ini. Aku tak suka mem-PHP-in orang. Tapi aku ucapkan terimaksih untuk siapa saja yang sudah mau mampir.
Kembali kepada novel yang baru saja kuberikan kepada temenku. Ada sesuatu yang sangat mengejutkan, dia berkomentar bahwa aku sudah sukes membuatnya tertawa-tawa. What! Aku memeriksa lagi draft yang sudah ditulis, tak ada satupun yang bisa membuatku —seorang penulis itu sendiri— untuk tertawa. Bahkan aku menganggap diriku adalah orang paling garing di seluruh dunia; tidak bisa melucu dan memiliki selera humor yang buruk. Well
Komentar selanjutnya bikin sangat terharu : “Overall novel ini bagus, kalau sudah di perbaiki bilang ke aku ya, kalau nanti terbit aku juga mau beli.” Bagaimana tidak terharu… seperti para Arian lain, Agen N27 itu haus pujian. Para Arian selalu haus pujian. Dan komentar “kalau nanti terbit aku mau beli” itu sungguh telah melambungkan Agen N27 setinggi angkasa. Tapi aku juga peringatkan, para Arian juga sadis dan tak mau bermulut manis hanya untuk menyenangkanmu, kamu bisa saja memuji-muji para Arian, tapi Arian bisa juga tidak terkesan. [Ini jelas sekali pembelaan, karena Arian selalu setia membela sesama Arian.]
Kembali lagi ke draft novel, sampai detik ini aku belum bisa bikin ending yang menarik. Dan aku tidak kaget ketika temenku itu bilang : “Tapi endingnya kok rada gimana gitu ya.” Ah sudah kuduga. Halah, mbak… mbak! Jangankan bikin ending yang menarik, menyelesaikan cerita aja aku kadang gak mampu. Kemudian komentar selanjutnya benar-benar melecutkan semangatku untuk memperbaiki semuanya : “Pokoknya endingnya jangan begitu, lebih banyak berkembang, aku baca novel ini, seketika feel ku hancur karena endingnya.”
Baiklah satu dari resolusi untuk 2017. Membiasakan untuk menyelesaikan cerita. Membuat ending yang menarik. Kan gak lucu kalau fantasi yang dibagikan ke semua orang malah menghancurkan feel mereka.
Dan mulai sekarang aku sudah kepikiran untuk merombak ending itu, juga merombak isi novel. 72 halaman akan berubah menjadi 270 halaman, bisa gak ya? Oh ya… karena project ini dan project draft-draft yang belum aku selesaikan ceritanya, jadi untuk yang menunggu cerita kelanjutan Agen N27 nampaknya harus menunggu lebih lama lagi. Maafkan aku!
Ini resolusi ke-2 ku di #SuaraPikiranku untuk tahun 2017. Yang ke-3, ke-4? Ada… nanti. Kamu sudah bikin belum? Ayo bikin.
Andy Riyan, Desember 2017
Waaaw semoga terlaksana jadi 270 halaman yaaa 🙂
LikeLike
127 aja deh, ngeri banget 270.
Makasih Mbak Aulia, sudah mampir.
LikeLike
72 halaman berarti novelet.
Ok Ndi lanjutkan!!!
LikeLike
Oh novelette ya..
Oke…siaaaaap!
LikeLike
Hm. Gausah pusing. Gausah minder. Gausah terlalu larut sama kata orang. Sekali (calon) novel itu dikasih sama satu orang, mungkin dia cocok sama endingnya. Sekali dikasih sama orang kedua, bakal beda lagi mungkin maunya. Ikutin kata hati aja. Kalo ikutin kata orang, gak akan ada abisnya 🙂
Minta pendapat itu gak masalah. Tapi biarin itu jadi pertimbangan penulisnya aja. Penulisnya kita, bukan mereka. Aku juga sering komplen sama penulis-penulis novel itu “Kok endingnya gini sih? Kok gitu sih? Kenapa gak gini aja? Kenapa gak gitu aja?”
Yah, gak guna juga sih aku komplen karna aku komplen ke buku yang udah dicetak, bukan sama penulisnya. Tapi diluar sana, selain aku, mungkin ada yang cocok sama cerita yg aku baca itu…
*ah, kenapa jadi panjang gini komennya???*
-_-
LikeLike
Hahahaha makasih lho ya mbak, saran+masukannya.
Iya aku tetap stay dengan apa yang aku inginkan. Tapi masukkan dari orang juga sangat penting. Lebih-lebih aku percaya sama orang yang aku beri draft itu. Lah ya pasti aku gak berani nyerahin draft kalau gak percaya. Dan secara aku pribadi aja memang merasa itu masih sangat kurang. Dan komentarnya menegaskan apa yang aku galau kan. Beruntung sekali dia komen tepat sasaran jadi aku langsung punya gambaran yang tepat. Aku cukup senang dengan komentar yang memberikan masukan. Dia nulis banyak untukku lho mbak sehabis komentar. 🙂
LikeLiked by 1 person
Oalaaah ternyata emang lagi galau wkkkk. Tepat berarti hihi. Keren ituuuh sampe komen panjang panjang. Dikomen semua gada yg kurang jdnya puas 😂
LikeLike
Galau adalah sebagian dari berpikir ekwkwkw *opo meneh iki.
Sifat alami Aries, memberikan perhatian penuh pada lawan interaksi *sombong dulu 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Sek sek. Aku mau bales sombong tapi ganemu yang pas 😂😂😂😂
LikeLike
Wahahaha siaaaaap! Googling dulu sana 😂
LikeLiked by 1 person
72 halaman bisa disebut novel?? 1 halaman pun bisa. A good thing about being an author is, you can acting like a god. Patokan cerpen adalah blablabla, novel adalah blablabla hanyalah patokan bagi masyarakat umum, tetapi penyebutan bagi pribadi tetaplah bebas! Seperti dolanan remi, terkadang kartu lawan menjadi hal yang kita anggap penting, padahal yang terpenting adalah kartu kita sendiri! :v
LikeLike
Untuk beberapa hal aku setuju. Dan untuk beberapa hal aku juga tak setuju. Terlalu self center itu sangat arogan, jika di beri sedikit power sangat berpotensi menjadi fasis.
Kita tahu sesama orang matematika, atau jangan-jangan koe telah lupa cara bermatematika? :v bahwa tidak boleh mengabaikan sekecil apapun kemungkinan.
Seperti soal kartu remi itu… itu adalah strategi, self center itu terlalu sombong dan cara bunuh diri paling buruk. Aku adalah jenderal perang yang menunggang kuda pada Battle of Chess. Tugasku adalah melindungi raja dan membunuh raja lawan.
Note: it’s good to see pacman today
LikeLike
Gue mau baca dong.
LikeLike
Aseeek aku seneng banget, Mbak Terong Gemuk (*siapa sih namanya? hihi) pengen ikut baca, tapi maaf mbak, ceritanya masih culun banget. Belum PD di share ke orang lain.
LikeLike
Isshhh… Jadi saya harus nunggu bukunya terbit ya. Baeklah! Mau tau siapa saya, diintip dong page “Siapa TerongGemuk?” yang ada di blog. #misterius
LikeLike
Iya. Itu pun kalau ada yang mau nampung karayaku nanti. Heuheu… Iya abis ini tak sempetin kepoh
LikeLike
No perfect ending is not the end of the road..move on. Break the walls down..
LikeLike
Nah postingan kali ini sangat bermanfaat, saya sering berkunjung dan membaca postingan disini.
Emang keren-keren kontennya. Salah satu blog yang recommended
deh.
LikeLiked by 1 person