Strategi

Pagi ini ketika matahari terbit sebuah kata atau dua kata–game-plan–terlitas dalam benak saya. Daripada dihantui rasa penasaran serta menebak-nebak yang pada akhirnya malah tidak terpuaskan jika tidak dicari asal-usul keresahan itu sampai tuntas, sambil menikmati potongan biskuit dan secangkir kopi  saya pun mencari-cari makna kata itu dalam thesaurus bahasa Inggris, karena saya yakin itu tidak hanya berarti sebagai rencana permainan dari terjemahan kata game dan plan.

Dalam thesaurus ‘game-plan’ memiliki hipernim dengan strategy atau scheme; Untuk hipernim dan hiponim sendiri temen-temen bisa googling untuk mencari tahu artinya; Secara singkat saja disini akan dijelaskan bahwa hipernim adalah kata yang memiliki makana umum sedangkan hiponim adalah kata yang memiliki makana lebih khusus; Game-plan tidak hanya sekedar rencana, dalam hal ini game-plan merupakan hiponiom dari strategy dan scheme. Lebih spesifik lagi game-plan merupakan istilah yang termasuk dalam kategori sport.

Jika hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan pun hidup. jika bekerja hanya sekedar bekerja, kera pun bekerja.

Memikirkan tentang strategi, rencana dan skema permainan saya pun selalu kepikiran juga tentang taktik. Saya pun jadi teringat dengan materi yang pernah dibahas dalam organisasi yang pernah saya ikuti.

Dari diskusi itu saya mendapat gambaran besar bahwa strategi adalah keseluruhan dari rencana umum, sedangkan taktik adalah wujud praktis dari strategi itu sendiri. Misal dalam sepakbola, sebuah tim akan menggunakan skema atau strategi menyerang untuk mengalahkan lawannya. Maka lazimnya klub itu menggunakan formasi yang terdiri dari banyak pemain-pemain yang memiliki naluri menyerang atau dengan formasi yang menempatkan para pemainnya untuk all out attack, dalam sepakbola all out attack ini biasanya bertumpu pada banyak attacker yang terdiri dari Forward Winger, attacking midfielder dan striker yang menumpuk di sepertiga akhir lapangan (final third). Sebagai contoh yang paling mencolok, katakanlah strategi 4-2-4, empat penyerang dua gelandang dan 4 back. Begitu juga strategi bertahan, biasanya menggunakan formasi dengan menempatkan banyak pemain bertahan atau semua pemain diintrusksikan untuk bertahan. Taktik paling terkenal dalam sepakbola era modern untuk menggambarkan strategi bertahan yaitu parkir bis; menumpuk 7 hingga 9 pemain di area pertahanan. Ada juga strategi Ball Possesing yang sering diterapkan oleh Barcelona-nya Pep guardiola. Pep sering menggunakan formasi false nine untuk menjaga kerapatan antara pemain tengah dan pemain depan.

Lalu mengapa ada strategi ada taktik ada juga gameplan dan skema?

Skema menyerang, bertahan dan ball posession dengan taktik all out attcak, counter attack, ultra-defensif… semua itu tidak lain untuk mencapai tujuannya. Bisa jadi untuk meraih kemenangan, untuk menahan gempuran dan mendapatkan hasil imbang ataupun untuk mempertahankan keunggulan.

Jadi konsep strategi dan taktiknya yang bermacam-macam itu dipakai karena ada tujuan, ada hal yang ingin dicapai atau diwujudkan dalam sebuah sistem. Tidak hanya dalam permainan sepakbola, dalam sistem yang paling sederhana sekalipun, untuk mencapai tujuan dengan lebih sistemik, rapi, efisien dan teroraginisir, seseorang atau sebuah kelompok wajib menerapkan strategi dan taktik ini, mengapa? Karena kita adalah manusia. Sebagai manusia seutuhnya strategi dan taktik adalah sebuah hal yang membedakan manusia dengan binatang. Binatang tidak memerlukan strategi atau taktik, mereka menggunakan naluri alaminya.

Mempelajari stategi dan taktik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita merasa jadi manusia. Bahkan strategi perang yang di tulis Sun Tzu mampu menginspirasi banyak pendekar jepang dalam kehidupannya mulai dari sikap seseorang sampai yang paling rumit kepribadian dalam kreatifitas seni. Namun perlu dicatat stategi dan taktik akan mengantarkan kepada manusia kepada kehidupan yang mulia yaitu ketika manusia memiliki tujuan yang mulia. Jadi tujuan manusia hidup itu untuk apa? Tujuan manusia bekerja itu untuk apa? Perlu kita renungkan. Sebab seperti kata Buya Hamka:

“Jika hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan pun hidup. jika bekerja hanya sekedar bekerja, kera pun bekerja.”

Note :
Strategi n 1 cetak biru, desain, muslihat, program, rencana, siasat, skema; 2 garis haluan, kebijakan, khitah, pendekatan, politik, prosedur. (Source : KBBI)

Andy Riyan; 11 Januari 2017


Discover more from Jejakandi

Subscribe to get the latest posts to your email.

2 Comments Add yours

  1. AwaliTaufiqi says:

    Bang Andi, bisa ngga ya strategi dan naluri digunakan bersamaan? 😁

    Like

    1. jejakandi says:

      *sik pusing nih aku 😂😂 menurut bang taufiq gimana? Bisa enggak?

      Like

Katakan sesuatu/ Say something

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.