Ketakutan seperti apa yang dimiliki oleh seorang pria yang menulis jurnal? Ia mengkhawatirkan pengetahuan-pengetahuan yang tak berdasar. Intuisi-intuisi yang campur aduk; susah dipilih dan dipilah. Ia terlalu cemas memikirkan hari esok dan terlalu lelah terus diburu oleh masa lalunya.
Ketakutan seperti apa yang dimiliki oleh seorang pria yang menulis jurnal? Terus memupuk angan kosong dan tetap tak beranjak dari ingatan-ingatan yang melelahkan. Menjadi pengecut, egois dan kejam.
Apabila pernah dikatakan kepadanya, seorang sastrawan adalah mereka yang mampu mengubah penderitaan dan rasa sakit menjadi sebuah karya sastra. “Biarkan aku tertawa.” Jawabnya.
Kepuasaan seperti apa yang diperoleh para seniman sastra itu? Membungkus penderitaan dan luka-luka dengan kepalsuan? Di tangan seniman penderitaan dan rasa sakit berubah menjadi karya agung yang tak lekang oleh zaman.
Omong Kosong!
Apanya yang omong kosong? Mungkin meraka tak sungguh-sungguh mengerti arti kepuasaan itu. Kepuasaan adalah sikap arogan yang pelan-pelan akan menghancurkan dirimu sendiri tanpa pernah kau sadari. Bisa jadi karya-karya agung itu adalah sebuah bentuk lain dari berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang purba.
Ketakutan seperti apa yang dimiliki oleh seorang pria yang menulis jurnal? Bisakah kau memberitahu jawabannya?
Andy Riyan
Ketakutan seperti apakah yang kau rasakan, Kak?
Seperti hanya kau dan para Pria yang menulis jurnal saja yang tahu ?.
Aku pun menulis jurnal, tapi ketakutanku hilang sirna bersama guratan-guratan tulisan di lembar putih kosong. Aku biarkan semua emosi bermuara di sana, entah Ia akan kembali atau tidak. Aku biarkan saja demikian.
LikeLike
Hantu-hantu dalam diri sendiri. Aku-aku yang lain yang terus bertempur dan saling membunuh dan membinasakan. Kecengengan dan air mata darah, air mata yang kering, banjir tapi tak ada wujud zat cairnya.
LikeLiked by 1 person
Setidaknya, hantu-hantu itu berwujud, meskipun perilaku mereka tidak.
LikeLike
Sayangnya aku bukan pria. Tapi kalau iya, mungkin aku takut segala curhatanku di jurnal dibaca teman trus mereka meledekku.
LikeLike
Woah teman macam apa itu berani-berani buka journal orang lain. Pasti nyari penyakit tuh.. 😁
LikeLike