Jika benar apa yang kudengar,
ia adalah kecipak suara-suara
yang surgawi.
Di denyut nadi-nadi,
sungai-sungai di bawah kaki;
mengalir, melekuk, mengalun,
menembus sampai batas kesadaranku.
Aku terjaga sepenuhnya
sungai-sungai surgawi itu,
kudengar,
mendesir indah menghanyutkan jiwa.
Serupa dengan nyanyian rumput
oleh gesekan lembut;
desau angin yang mendesah;
Seruling bambu melengking di bukit-bukit tinggi.
Menukik jatuh di kedalaman-kedalaman lembah.
Masuk mengisi relung-relung sunyi.
Menghentak
bersama kiacauan burung-burung dan kotekan katak.
Maka aku menyebutnya sebagai napas jiwa.
Sebab detak jantungku menjadi berirama,
mengharmoni dengannya.
Lalu suara-suara itu menampakkan aku.
Pada diriku yang berada di tepian samudra.
Pasir putih buih putih.
Cakrawala pun putih.
Bagaikan layar-layar yang terkembangkan.
Tersinari lentera-lentera,
yang titik nyalanya, tersembunyi.
Semuanya putih,
kecuali samudra, yang biru,
beserta garis-garis pantaiya.
Maka seketika aku tersungkur jatuh.
Dan tak akan ada yang menolongku.
Dan ketika aku terjatuh, lagi.
Tak kan ada yang menolongku.
Oleh karena begitu sunyi,
sehingga kudengar sungai-sungai surgawi
mengalir di bawah kaki-kaki.
Perpanjangan dari kesunyian
di jalan-jalan gelap yang ku lalui.
Jika benar yang kudengar
adalah napas jiwa.
Yang karenanya detak jantungku menjadi berirama.
Dan mengharmoni dengannya.
Yang menuntunku pada tepian-tepian samudra.
Semoga ini adalah jawaban
untuk para pengelana,
seperti mereka, yang telah sampai di pantai-pantai ini.
Maka sebentar lagi,
aku harus berenang agar sampai di seberang.
Untuk mencicipi manis cintanya.
Dan bila nanti aku kembali terlemparkan
di jalan-jalan gelap yang sunyi,
semoga suara-suara ini
adalah sambutan dari kerinduan.
Bahwa aku berada di jalan yang tak salah
untuk sampai di tepian-tepian samudra
berpasir putih dan berbuih putih;
cakrawala putih.
Bagaikan layar-layar terkembangkan
dan tersinari lentera-lentera,
yang tersembunyi,
titik nyalalanya.
Napas Jiwa | Andy Riyan | #DetakJiwa
Puisinya membuat kalbu melayang dan kata-katanya mengugah jiwa dan raga,..ea,..😀,..salam kenal gan,.mampir ya,..ea
LikeLiked by 1 person
Mutiara memang indah, apalagi mutiara-mutiara yang di hiasi intan berlian, tak ada manusia awam yang mampu menyelami lautan luas tanpa kapal untuk berlayar, kapal saja tak mampu memenuhi hasratmu untuk berlayar apabila kapalmu tak kokoh, ingat badai lautan lebih keras dari pada topan di daratan.
LikeLike