Menulis bebas atau Free writing adalah konsep menulis yang saya temukan ketika membaca bukunya Almarhum Pak Hernowo Hasim (Allahumaghfirlahu war hamhu wa fu anhu) yang berjudul “Free Writing, Mengejar Kebahagiaan Dengan Menulis.”
Dalam perjalanannya saya telah banyak sekali mempraktikkan teknik itu. Bahkan sebelum membaca buku itu, sebetulnya saya sudah mempraktikkannya. Hanya saja tidak terkelola dengan baik hinga mencapai suatu titik yang penting. Tetapi dengan buku karya Pak Hernowo itu, skill saya semakin terasah. Jujur saja teknik itu telah berhasil membantu saya menuangkan apa yang saya pikirkan dan saya rasakan. Gagasan-gagasan baru bahkan kadang muncul secara tak terduga. Buah pikiran pun seringkali muncul tanpa pernah aku tahu mengapa dan dari mana. Ia muncul begitu saja, seperti suara dari langit.
Teknik itu sebenarnya sangat sederhana, yaitu kamu hanya perlu menulis selama sepuluh menit setiap harinya. Peraturan lainnya adalah kamu tidak boleh mengedit dan berlama-lama berpikir. Atau bahkan jangan berpikir sama sekali. Tulis saja apa yang bisa kamu tulis. Biarkan typo terjadi. Biarkan saja andaikata salah eja. Pokoknya jangan biarkan ada hal apapun yang menganggangu kamu dari menulis bebas itu, termasuk membaca ulang. Termasuk memencet tombol delete dan backspace; semuanya adalah dilarang.
Dalam waktu sepuluh menit itu kamu hanya diijinkan mengetik atau menulis tanpa berpikir dan tanpa mengedit dan tanpa membaca. Tuliskan saja. Hanya tuliskan saja.
Seandainya tidak keluar apapun dari pikiranmu. Biarkanlah jemarimu yang melakukannya. Keluarkan saja apa yang menghalangimu untuk mengeluarkan tulisan. Misal dalam prosesnya kamu bingung mau menuliskan apa alagi. Dan pada akhirnya yang keluar hanya begini:
Aku tidak tahu mengapa aku berada di sini. Di depan komputer dan menuliskan ini semuanya. Dan aku tidak tahu mengapa aku menulis seperti ini. Oh waktunya baru berjalan empat menit. Padahal aku harus melakukannya selama sepuluh menit, tanpa berpikir, tanpa membaca bahkan membiarkan saja seandainya ada typo terjadi dan semuanya adalah tentang menulis.
Atau dalam keadaan lebih parah kamu pun menulis seperti ini:
jldsahfio;jsdfnabewcrf hgkjfdsnac sg fosgdfjl khjfabjspxd hsufhkjsdhf jfhskajhgfjhsad
Ya tidak apa-apa keluarkan saja dalam sepuluh menit. Pasang stopwatch.
Lakukan latihan ini sepuluh menit setiap harinya. Dan hidupmu akan berubah. Tidak akan ada lagi alasan dalam hidupmu; tidak menulis karena tidak punya ide.
Lalu mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa judul dari post kali ini adalah “Mencari Partner Menulis Bebas?” Mungkin ada yang mau usul : Mencari Partner Untuk Menulis Buku Nikah Bersama-Sama? Ha ha ha
Begini ceritanya…
Secara teori, menulis bebas atau free writing nampak gampang. Nyalakan komputer. Hidupkan penghitung waktu. Setting sepuluh menit. Eksekusi. Secara teori memang itu saja tidak ada yang lain. Tetapi pada praktiknya, saya seringkali mengalami kebosanan. Kadang pada hari tertentu saya mangkir dari free writing. Makanya, lewat post ini, saya bermaksud ingin mencari partner untuk melakukan kegiatan ini. Apakah sebaiknya saya membuat milist? Grup menulis lewat email? Atau grup di WA? Maunya sih ada batasan maksimal 5 orang saja. Kalau saya buat apakah ada yang mau ikut?
Sebetulnya saya deg-degan saat menulis post ini lho. Deg-degan ketika mau menerbitkannya. Sebab, saya punya masalah dengan konsistensi. Ada yang punya saran, apa yang sebaiknya harus saya lakukan?
Note :
Tahu gak kalau post ini sebetulnya adalah hasil dari free writing yang saya lakukan tadi sehabis maghrib. Hanya diedit sedikit.

Hal yang sama denganku, masalah dengan konsistensi 😄
LikeLike
Kebanyakan masalah konsistensi itu disebabkan karena apa, Mbak?
LikeLike
Terkadang menulis dan nyata tak bisa sejalan
LikeLike
Bisa jelaskan kenapa tak sejalan? Soalnya kami merasa lumayan sejalan.
LikeLiked by 1 person
Wah bisa dicoba nih.. 👍
Sy juga sering ikut challenge kaya 30 hari nulis. Cuma kalau di sana minimal kontennya jelas. 😀
LikeLike
Ya, langsung dicoba aja… nikmati prosesnya he he he
Pernah ikut challenge dulu awal-awal ngeblog di platform sebelah. Tetapi aku kurang suka dan kurang nyaman dengan challenge itu, karena terkadang topiknya enggak aku banget. He he he
LikeLike
Menulis bebas itu memecahkan masalah writing block. Ibarat mesin perlu dipanaskan sebelum melakukan perjalanan.
LikeLike
Betul. Tetapi menulis bebas lebih dari itu, ia seperti menggali ide setelah writing block teratasi. Membuka sumbat.
LikeLike
ini sama kayak yang saya alami, konsisten dalam menulis. Ibaratnya untuk mulai nulis aja susah, tapi kalo sudah nulis ya lancar2 aja 😀
LikeLike
Terima kasih sudah mampir ya, pearl-aqua. Terima kasih sudah berbagi pengalamannya juga. Ternyata bukan aku saja yang mengalami kondisi seperti ini he he he.
Iya kalau sudah jalan nulis, ya bisa tumpah semuanya.
LikeLike
Sama kayak aku 😩
LikeLike
Kamu kenapa?
LikeLike
Setiap mau nulis, tetiba ngilang idenya. Atau tulisan sama yang dipikaran ga sejalan 😓
LikeLike
Coba nrhkii lakukan free writing seperti yang sudah dijelaskan ditulisan ini. Tulisan ini dan tulisan terbaru setelah ini pun hasil dari free writing.
LikeLike
Maknanya tulis aja la kan apa” yang dipikirkan ?? 😅
LikeLike
Ia bayangin aja seperti lagi nulis status. Tulisan sebelum ini malah dari Twitter.
LikeLike
Okee…
Makasi banyak kak saran nya 😇
LikeLike
Siiiip. Terima kasih kembali. 🙂
LikeLike
Semisal aku tanya kembali. Semoga kak ga marah yaa 🙏
LikeLike
Gak papa. Ah enggaklah masa marah. Senang kalau bisa membantu. Santai saja. 😁
LikeLike
Alhamdulillah..
Makasi sekali lagi kak 🙏
LikeLike
Oke sama-sama
LikeLike
aku nulis ini mikir sih tapi gak mikir mikir amat, ada typo ttp harus aku benerin kalo engga aku benerin jadinya nanti kayak bgeini.
LikeLike
Lah ya gak papa mas, free writing memang harus begitu. Tanpa mikir tanpa editing. Tapi free writingnya enggak di sini kali. 😁
Di komputermu atau di bukumu. Di sana bisa menuliskan apapun. Bahkan pikiran yang paling jorok, paling rahasia bisa ditumpahin di sana.
Nah kalau sudah keperluan post, baru diedit dan ditentukan mana yang harus disimpan dan dibuang. Itupun kalau punya saya, tulisan aslinya masih ada. He he he. Selamat mencoba lagi, Mas Rizza Umami. Thanks sudah mampir.
LikeLike
Halo kak Andi. Saya mau coba sih menulis bebas, tapi saya masih pemula dalam menulis. Masih bisa masuk?
LikeLike
Hai, Mbak Rahayu Elinda, saya sudah mengunjungi blog kamu, dan seperti itu adalah karya blog pemula? Luar biasa. Blogmu sangat bagus dan profesional. Baik ayo kita coba menulis bebas. Sudah tahu kan peraturan menulis bebas?
Kirim email ya ke siapaandyriyan[at]gmail[dot]com kita akan menulis bareng di sana.
LikeLike
Iya kak Andi, saya sudah mengerti sama peraturannya. Bagi saya ini sebuah tantangan untuk anak introvert seperti saya. Terima kasih.
LikeLike
Menulis bebas itu melakukan perjalanan ke dalam diri sendiri lho. Awas yang introvert jadi semakin introvert. Yang ekstro aja bisa jadi intro.
I’ve been waiting almost half a day but still no email from you.
Baiklah saya asumsikan mbak Rahayu sudah melakukannya, tulis saja terus begitu 10 menit setiap harinya.
LikeLiked by 1 person
Waaaahhhh.. ini sih solusi. Saya udah lamaaaa banget ga bisa nulis lagi. Apa istilahnya, itu writing block. Bahkan, bisa berjam-jam cuma mandangin layar laptop. Akhirnya malah nonton+ngemil. ,😁😂
Kayanya mesti aku cobain yaa.
LikeLike
Heuheuheu… Iya cobain aja, semoga berhasil.
LikeLike
ISH! Aku lagi malas nulis malah dapat postingan ini. HIH! Makin-makin dah ini *brb ngemail xD
LikeLike
itu bukan karena kamu dapat atau nemu, Mbak Ade… itu karena kamu nyari. Ih rumahku diobrak abrik deh. Persis kebiasaan lama mu sebelum hibernasi.
LikeLiked by 1 person
aku ngga nyariii… dia tiba2 muncul nyelip sebagai link di sebuah paragraf halaman “tentang”-mu Kak Andy. Kan aku kepo, lalu aku klik. Dan taraaaang~ :’3
CIEE, YANG RUMAHNYA UDAH BAGUS CIEE ABIS DIRENOVASI MINTA DIACAK-ACAK LAGI SEBELUM HIBERNASI LAGI xD
LikeLiked by 1 person
Iya dong bagus, seminggu ngisi kulkas 2 kali. Gak ada sarang laba-labanya. Tamunya ada yang dari Pontianak. Eh Mbak Ade Pontianak kan?
Mau ngapain hibernasi? Bosan hidup? Haha
LikeLike
aku ketik panjang2 balasannya nggak kekirim. :’
Sedih.
LikeLiked by 1 person
Diulangi lagi heuheuheu biar sedihnya hilang.
LikeLiked by 1 person
Hmm.. menarik. Cukup fokus 10 menit aja..
LikeLiked by 1 person
Ya sesederhana itu, rileks selama 10 menit. Yang penting konsisten setiap harinya.
LikeLiked by 1 person