Ku lihat senyum ratusan kali setiap hari
Tak kurang bahagia ku melihatnya
Tetapi kenapa berbeda jika yang tersenyum
Adalah kamu
Tiga belas tahun telah berlalu
Sejak senyum yang tak biasa
Yang kumaksudkan untukmu dan menjadi berarti
Dan kau tahu, lalu kau tersipu
Tapi kamu dan aku adalah anak sekolah
Mendengarkan selalu nasehat orang tua, kiai dan guru
Untuk lebih suka belajar, dari pada suka pacar
Maka ku simpan senyumu sebagaimana kau simpan senyumku
Aku mengejar ilmu hingga batas-batas mimpi
Aku menggilai mereka dan lupakan semuanya
Lalu saat ku kembali untuk sejenak
Kudengar kau sudah punya dua anak
Aku berlari dan terus berlari
menyusuri lorong-lorong sunyi
Jalan-jalan gelap dan aku tersesat
Hatiku mati, dan senyum pun tak lagi berarti
Hari ini setelah tiga belas tahun berlalu
Aku melihat senyummu yang kusimpan
Ia, senyummu yang ku simpan dan kujaga itu
telah tumbuh menjadi dewasa
Tapi tak ku tahu senyumku yang pernah kau simpan itu
apakah kau menjaganya,
tetapi kau masih tersenyum seperti gadis remaja
Seperti kali pertama kau tahu senyumku berarti
Tak kulihat di wajahmu tanda-tanda
Kamu adalah ibu dari dua anak
Cinta telah menjagamu
Tiga belas tahun tak mengorupsi usiamu.

I.. Everyday see smiles hundreds times
No less than happy to see it
But it’s different and I don’t know why
When whom who smiles is you
Thirteen years has passed
Since those unusual smiles
Which I show you to never be meaningless
And you know, then you are shy girl to be
But you and I were good students
Always listening to parents and teachers advice
To be more loving to learn than date
I keep your smile by then as you do for mine
I seek for knowledge and become scientist
Loving and seeking them till the edge of the dream
Forgetting all until minutes to back home
Then I heard that you had two childs
I run away, running away, run and run
Into silent and gloomy tunnels
to the void of night, to the dark roads and I lost
My hearts’ dying, the smile meaningless become
Well I see you today after thirteen years passed
I see smile I keep, and unavoidable
It grows mature and warm
The sunshine has arose upon us
But there’s one thing I questioning again and again
Wether you still keeping mine or not anymore
You still smiling to me like when you were a young girl
Like the first time you know your smile is mean the world to me
I see nothing on your face such a sign
that you’re a mom of two sweety childs
Love has saved you, thirteen years
Has no effect to corrupt your age
kisah sedih yang menginspirasi untuk berkreasi, sip
LikeLike
Lho, itu itu kisah sedih to, menurut Pak Narno?
LikeLike
ada sedihnya, ada lucunya, ad harunya
LikeLike
Begitu. Bisa bisa bisa… terima kasih atas apresiasinya, Pak Narno.
LikeLiked by 1 person
sama-sama
LikeLike
13 tahun. sebuah waktu yang cukup menguji sebuah kata cinta. Di antara hubungan yang kandas hanya beberapa tahun, bahkan bulan.
Benerkah sudah 13 usia kalian? 😀
LikeLike
Di antara banyak hal yang bisa dikulik lebih dalam, kenapa Mas HP–Hape siapa sih? Heri Poter?–lebih tertarik dengan statiskanya, umurnya? Ah sesungguhnya sudah 15 tahun.
LikeLiked by 1 person
hehehe… anggep aja Heri Poter. 😀
LikeLike
Wah, manis dan pahit, sebab ternyata sudah ada yg memiliki inspirasi puisi ini haha
LikeLike
Sik, Mbak. Kok aku bingung ya. Ha ha
Sudah ada yang memiliki inspirasi puisi ini, ini maksudnya bagaimana?
LikeLiked by 1 person
“Kudengar kau sudah punya dua anak” Why?
sedih bacanya..
LikeLike
Ya menikah, kemudian punya dua anak.
sedih tercaik-cabik ha ha ha…
LikeLike
Adakah kemungkinan untuk terjadi CLBK?
LikeLike
Jelas tidak mungkin.
LikeLike
Sedih. Tapi itulah.
LikeLike
👍 jos
LikeLiked by 1 person
Jass
LikeLike