Frustrasi Yang Semakin Menjadi-jadi | Jemari Menari

Sejak aku mempelajari teknik menulis dan ingin mengandalkannya dalam memproduksi tulisan, aku merasa semakin tumpul untuk menuliskan sebuah cerita. Merasa tumpul untuk merangkai cerita sesederhana tulisan yang biasanya aku muat di blogku ini. Aku merasa cerita yang kuinginkan tidak berhasil dengan baik. Lalu aku merasa semakin tidak memiliki sesuatu yang bisa diceritakan. Aku sudah tidak tahu lagi apa yang ingin aku ceritakan.

Aku benar-benar dibuat frustrasi dengan teknik-teknik semacam pembukaan, isi, penutup, hook dan sebangsanya. Jadinya aku terjebak, menjadi semakin malas memproduksi tulisan baru yang lebih segar. Aku menjadi mudah bosan karena memang tulisan yang muncul itu-itu saja.

Awalnya memang, aku mempelajari teknik-teknik kepenulisan itu, karena aku bosan dengan tulisanku sendiri yang itu-itu saja. Harapannya dengan mempelajari teknik baru, aku bisa memproduksi sesuatu yang baru pula dan lebih segar. Dapat merangkaikan hal kecil atau sesuatu, yang entah itu apa, namun memiliki makna dan mengandung kualitas yang mendalam. Tetapi… yang terjadi lain. Aku tidak menjadi semakin tangkas, justru semakin tumpul karena frustrasi. Aku tahu teknik-teknik itu dengan sangat baik tetapi aku frustrasi tidak bisa menjalankannya untuk kepingan cerita yang ingin aku ungkapkan.

Aku sungguh rindu dengan kondisi ketika dapat dengan begitu santai memproduksi tulisan, yang seaneh itu, seenggak jelas itu, serandom tulisan-tulisan yang biasa aku bagikan di blog itu. Aku rindu. Aku rindu dengan rasa puas ketika aku berhasil menaikkan tulisanku di blog sendiri.

Setelah sekian lama aku tidak memproduksi tulisan yang layak dibagikan di blog. Menjadi semakin sulit untuk kembali mengisinya. Menjadi semakin sulit untuk menata ruang pikiranku menjadi tahapan-tahapan berpikir yang bermakna.

Aku tidak tahu apa yang mesti aku lakukan sekarang untuk keluar dari kekacauan dan kemandekan kreativitas tulis menulis di blogku. Aku sekedar ingin menulis cerita yang mengalir apa adanya. Soalnya aku benar-benar bosan dengan tulisanku sendiri. Dan aku juga frustrasi dengan kebosanan itu.

Untuk mengatasinya, aku melarikan diri dengan tenggelam pada tulisan-tulisan yang ditulis oleh orang-orang hebat yang berhasil meraih nobel. Bukannya mendingan, malahan frustrasiku semakin menjadi-jadi. Aku dapat mengenali dengan jelas teknik-teknik itu, aku dapat mengenali dengan mudah hal-hal yang membuat tulisannya sedemikian memukau dan memiliki daya membujuk. Aku semakin frustrasi karena terpukau dengan tulisan yang berkualitas itu. Sedemikian terpukau sehingga aku tidak mampu mencari celah untuk mengejeknya. Tidak mampu melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Sedemikian sempurna, hingga tidak mungkin lagi dapat berkembang lebih jauh.

Aku frustrasi, bosan dan rindu sekaligus.

Dulu, betapa mudah aku mengalirkan ide-ide. Aku bahkan mampu men-generate kalimat, bahkan paragraf hanya dari 3 kata acak yang kuambil secara spontan.

__________________________________

Sejujurnya premis dari tulisanku sekarang ini adalah bahwa aku ingin memulai lagi dari awal, dari nol, mengenai progres dan latihan menulis. Tetapi daripada ribet membuat media baru atau ruang baru, mendingan aku membuat kategori baru saja, biar sekalian ruang ini, jejakandi, menjadi tempat seperti restoran atau mall, serba ada. Mau cerpen ada, curhatan ada, artikel ada, tulisan ngaco ada, status ada, quote ada. Pokoknya serba ada. Kategori ini mestinya kunamai apa ya? Sarwono (Sarwo ono), Serba (serba ada) ah sudahlah pikir belakangan aja.

Aku rasa aku cukup puas dengan tulisan kali ini untuk come-back. Karena aku merasa agak gimana gitu ketika membaca pembukaan paragraf pada blog yang kira-kira bunyinya seperti ini, “Halo pembaca. Sudah lama sekali tidak mampir di sini. Duh sudah banyak sarang laba-labanya. Maklum, selama ini aku sibuk banget dengan kerjaan, tugas, keluarga dan banyak lagi yang lain. Eni wai, topik yang akan dibahas kali ini…. Bla bla bla.” Ha ha ha.

Demikian. Jemariku menari malam ini. Saya Andy Riyan dari Desa Hujan. Sampai Jumpa! #JemariMenari

4 Comments Add yours

  1. masHP says:

    walah.. podo. 😀 piye kabare mas Ndobos? hehe

    Liked by 1 person

    1. jejakandi says:

      Ha ha ha moso podo, Pak Heri? Kabarku apik-apik wae. Njenengan pripun? Masih aktif menulis kah?

      1. masHP says:

        lagi malas banget menulis. Justru males banget itu pas selesai ikut kelas menulis. haha.

        Sip. Udah ada Andi kecil belum?

        Like

      2. masHP says:

        tapi masih sesekali nulis di IK, biar gk dikick wkwkwk

        Like

Katakan sesuatu/ Say something

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.