Frustrasi Yang Semakin Menjadi-jadi | Jemari Menari

Sejak aku mempelajari teknik menulis dan ingin mengandalkannya dalam memproduksi tulisan, aku merasa semakin tumpul untuk menuliskan sebuah cerita. Merasa tumpul untuk merangkai cerita sesederhana tulisan yang biasanya aku muat di blogku ini. Aku merasa cerita yang kuinginkan tidak berhasil dengan baik. Lalu aku merasa semakin tidak memiliki sesuatu yang bisa diceritakan. Aku sudah tidak…

Surat Untuk Sahabat: “A Letter From Me to Me 10 Years From Now

Ha ha ha! Halo, Bro. Apa kabar? Ha ha ha! Maafkan aku yang tiba-tiba menyapamu dengan tawa. Tapi jika kamu ingat hari ini (10 tahun yang lalu) kamu pasti maklum, karena memang kita, entah sudah berlalu sejak berapa lama, selalu suka begini; suka menertawakan diri sendiri. Kuharap kamu di sana masih suka tertawa dan menertawakan…

Mengapa Menulis Dibandingkan dengan Media Ekspresi Lainnya?

Mengapa menulis dibanding media ekspresi lainnya? Itu adalah pertanyaan yang cukup menarik yang diajukan oleh seorang komentator pada postingan yang berjudul Tanpa Sekat Tanpa Pembatas di jejakandi ini; Nita. Kurasa ini adalah komentar pertamanya di sini. Silakan Amigos bisa mampir di blognya Nita, di sini https://jnynita.com/ Sebagaimana telah kujawab di sana, bahwa menulis adalah media…

Memahami Adalah Sebuah Pilihan, Bukan Seni

Suatu hari di awal bulan Februari, ya bulan lalu tepatnya hari Jumat tanggal 5 sebagaimana tanggal yang kucatat di buku harian, aku baru saja selesai membaca bab pertama dari buku “Matahari dan Baja”, sebuah terjemahan dari “Sun and Steel” karya Yukio Mishima. Buku kedua dari Misihima yang kubaca setelah “The Temple of The Golden Paviliun”….

[Cerpen] Naifnya Cinta

Pagi itu aku melihatnya sedang menyapu daun-daun mangga yang berserakan di halaman rumahnya ketika aku dan Kliwon tiba. Terakhir kali aku mampir ke rumah itu tiga tahun yang lalu, dan suasananya masih sama, sejuk. Ia tak meyadari kedatanganku sampai aku dan Kliwon mengetuk-ketuk teralis besi pagar rumah dengan arsitektur modern itu. Ia menoleh ke arah…

Review Buku : Angsa Liar – Sampulnya Aja yang Porno, Isi Bukunya Jauh dari Porno

Ini adalah kali pertama saya membuat review buku sekaligus membuat sinopsis lengkap yang saya maksudkan untuk saya posting di blog. Sebelumnya aku sudah banyak membuat tulisan-tulisan semacam catatan-catatan mengenai ulasan saya terhadap buku yang aku baca. Tetapi selalu saya putuskan hanya mentok berakhir di jurnal saja, cukup sebagai coretan-coretan yang mengisi tanggal-tanggal dalam buku pada…

Ketika Menjalani Hidup Yang Tidak Sesederhana Wudhu

Hidupku sesederhana ini : “Sik penting Wudhune beres!” –yang penting wudhunya beres–. Aku menuliskan kalimat itu sebagai pedoman dalam hidup. Namun anehnya, aku seringkali lupa akan hal itu, sehingga aku (ketika sedang wudhu) kadang-kadang tidak sadar (jika) aku sedang melakukannya. Tahu-tahu masuk waktu Shalat, ambil air untuk bersuci, kemudian basuh ini dan basuh itu— selesai….