Daily writing prompt
How do you unwind after a demanding day?

Ada hari dimana langkahku terhenti.
Memandang, mengerling belahan hati yang pergi
terpana, kaku tak bergerak;
memaksa sesali langkah-langkahku.

“Hei apakabar kasih? Lama sudah tak berbicara”.
Kataku pada suatu ketika.
“Baik”.
Jawabmu sederhana.

Ku tahan gerakku,karena kau berpaling.
Menyembunyikan tatapan matamu yang sedih
menikam jantungku yang perih;
memaksa mengerti hati kecilmu,
bahwa ku tak pernah sanggup kurangi lukamu

Mulutku terbungkam,
tak bisa ungkapkan sejuta rinduku.
Dan harus ku kubur dalam-dalam
keinginanku tuk melapas rindu itu

Aku Andy Riyan,
merajut benang-benang kehidupan.
Terkalahkan hanya oleh waktu
meski tiada langkah yang mampu mengejarku.

Jika harus ada air mata,
seberapapun perih, tak akan ku jatuhkan;
untuk basahi pelangi.
Tapi akan ku simpan untuk terang yang menunggu.

Di hari, dimana langkahku terhenti,
terasa berat bangun dari tidurku.
Lelah seperti lama berjalan dengan waktu.
Memaksa sesali hari-hariku.

Kupandangi langit senja suatu ketika.
Terang berlalu, gelap menunggu
Memaksaku berlinang air mata,
Tapi aku…
Pantang memiliki jiwa yang lemah
hati yang rapuh
dan keyakinan yang tak teguh

Meski ilalang telah  menguning
ku masih duduk dan menanti;
ku masih menunggu
pada angin yang berhembus membelah mukaku.
Meski tak berharap kan hijau seperti dulu
angin kan bersarang, aku berdo’a untukmu.

Meski tak kuasa mengharap cinta yang bening
kan menetes seperti mutiara;
takkan ku lepas
sukmaku untuk cinta yang lainnya

Tentangku, adalah pelangi tanpa hujan;
melengkung di batas cakrawala,
datang kapanpun engkau menanti;
tak harus menunggu musim berganti.

© Andy Riyan | Yogyakarta, 30 Januari 2015


Discover more from Jejakandi

Subscribe to get the latest posts to your email.

Katakan sesuatu/ Say something

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Halo

Saya Andy Riyan

Selamat datang di dunia saya yang penuh dengan kata-kata dan inspirasi dari segelas kopi yang mengalir lincir dalam benak dan jiwa. Saya adalah seorang pengembara lembaran-lembaran makna, menelusuri dunia melalui kisah-kisah yang saya temui dalam buku-buku yang saya baca.

Mengindentifikasi diri sebagai pecinta kata-kata dan pengagum gagasan, saya selalu mencari inspirasi dalam setiap halaman yang saya telusuri. Dari filsafat yang dalam hingga petualangan yang mendebarkan, setiap cerita membawa saya lebih dekat pada pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri saya sendiri.

Saat tidak sibuk, sebagian besar waktu saya habiskan untuk menyusun tulisan-tulisan saya. Kamu mungkin menemukan saya duduk di sudut kedai kopi favorit saya, memperhatikan pola-pola kehidupan sambil menyeruput secangkir kopi yang harum. Kopi bagi saya bukan hanya minuman, tetapi juga teman setia dalam perjalanan melintasi halaman-halaman buku dan dunia.

“Menulis adalah obat bagi jiwa yang tersesat,” adalah moto yang membimbing langkah-langkah saya dalam mengekspresikan pemikiran dan perasaan saya melalui tulisan.

Di sini, di “Desa Hujan” – tempat di mana kata-kata turun seperti hujan dan jiwa yang berseri-seri menyambutnya – saya dengan senang hati menyapa kalian, Amigos. Mari kita menjelajahi alam semesta kata-kata dan membangun jaringan yang kokoh antara pikiran dan hati kita.

Salam literasi dan selamat menelusuri halaman-halaman kehidupan!

Let’s connect

Discover more from Jejakandi

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading