Daily writing prompt
How do you unwind after a demanding day?

Hallo Amigos! Lama sekali tidak jumpa di jejakandi ini. Bagaimana kabarmu? Kuharap selalu baik-baik saja. Di hari terakhir bulan Februari ini, aku menyempatkan diri untuk meng-update jejakandi. Well Amigos, sepanjang hari ini langit begitu mendung, dan masih sama seperti beberapa bulan terakhir ini: musim hujan masih berpadu dengan musim untuk merindu. Berbeda dengan tetesan yang jatuh dari langit yang cair dan kemudian mengalir bahkan memenuhi sungai-sungai dengan luapan-luapan yang begitu deras, rindu ini masih menggumpal dan membeku. Rindu ini menjadi semakin kuat oleh gerimis yang jatuh dan kelabu langit yang masih pekat.

writing-diary
Sumber gambar klik di sini

Bertahun-tahun aku selalu tenggelam di bulan Januari dan Februari. Meskipun air mata tak pernah jatuh dari pelupuk mataku, namun seiring hujan yang masih selalu deras aku menangis begitu hebat di tahun-tahun yang telah lewat. Tangisanku selalu begitu kuat di bulan Januari dan Februari. Namun tidak di tahun ini. Tahun ini aku berhasil mengatasi trauma dari kegelapan yang terbawa dari masa lalu dengan sangat baik. Beruntung sekali ketika aku menangis aku masih selalu bisa menjaga kestabilan.

Kau tahu, Amigos? Apa yang membuatku tetap stabil ketika aku dalam tangisan terhebatku di tahun-tahun yang telah berlalu? Aku melaluinya dengan menulis. Bravo! Kali ini aku berhasil membuktikan ucapan Leonhardt yang aku kutip bertahun-tahun yang lalu.

“Menulis juga dapat melepaskan diri dari permasalahan. Salah satu poin penting dalam menulis adalah dapat membantu mengatasi trauma masa lalu. Menulis akan menjaga kesetabilan mengarungi masa-masa sulit secara aman. Kebiasaan membuat catatan harian atau berusaha memfokuskan pengalaman ke dalam cerpen atau puisi, bisa menjadi bagian penting dari pemulihan seseorang (Leonhardt, 2002).”

Banyak hal telah aku tulis di dalam buku catatan harian, di komputer dan di twitterku @anndyriyan. Aku tidak pernah berpikir akan jadi apa tulisan-tulisanku kelak, tapi setelah menulis selama bertahun-tahun kini aku yakin bahwa ada banyak hal yang bisa aku pelajari dari tulisanku sendiri. Sekarang perkenankanlah aku menuliskan kembali kutipan dari seorang Nazril Ilham : “Tulislah apa yang ada di dalam pikiranmu sekarang, tidak harus secepatnya berguna suatu hari nanti pasti akan memiliki arti.”

Well Amigos! Selamat hari Selasa, selamat menikmati sisa hari terakhir di bulan Februari tahun 2017 ini. Aku berharap pada Tuhan semoga hari kita selanjutnya selalu berlimpahan inspirasi sehingga kita selalu bisa memaknai kehidupan ini dengan penuh rasa syukur, selalu. Sebab, hidup ini hanyalah tentang rasa syukur dan bagaimana cara mensyukurinya (andyriyan, 2015).

At last but not the least, ini dari QS Ibrahim: 7

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

 


Discover more from Jejakandi

Subscribe to get the latest posts to your email.

13 responses to “Menulis Membuatku Bersyukur”

  1. Nur Irawan Avatar

    Setuju, memang tidak sekarang, dan mungkin juga tidak begitu bermanfaat bagi diri sendiri, tapikan bisa jadi untuk orang lain..
    Dan dari artikel orang lain, siapa tahu bisa bermanfaat bagi kita..
    Jadi kita menulis untuk bisa saling bermanfaat satu sama lain

    Like

    1. jejakandi Avatar

      Mengambil manfaat dan memberikan manfaat. Gagasan yang sangat menyenangkan.

      Like

  2. EKT Avatar
    EKT

    dengan menulis kita berbagi apa yang tak dapat terungkap lisan

    Liked by 1 person

    1. jejakandi Avatar

      Yak betul! Lebih kurang seperti itu.

      Like

  3. momo taro Avatar
    momo taro

    Amigos. Jd inget telenovela jaman SD…
    Setuju. Nulis memang banyak manfaatnya…

    Liked by 1 person

    1. jejakandi Avatar

      Amigos por siempre. Mas Pedro dan Mbak Ana. Betul?

      Yapzzz!

      Like

      1. momo taro Avatar
        momo taro

        Beetulll sekaliii…

        Liked by 1 person

  4. Fahmi Avatar

    Ada inspirasi di setiap tulisan siapapun, so menulislah mungkin ada orang yang kita kasih inspirasi, ia kan Amigos? hhe

    Like

    1. jejakandi Avatar

      Betul Amigos! Inilah mengapa aku sering mengatakannya bahwa penulis tidak seharusnya menjelaskan syair atau puisi yang di tuliskan. Sebab pembaca memiliki hak untuk memiliki khayalan sendiri tentang isinya itu.

      Liked by 1 person

  5. shiq4 Avatar

    Saya menulis untuk bersenang-senang saja. Ntahlah saya cuma menyukainya. Meskipun sebenarnya masih belum bisa menulis yg bermanfaat buat orang banyak 🙂

    Liked by 1 person

    1. jejakandi Avatar

      Sama Mas Shiq4. Menulis yang bermanfaat bagi orang banyak, entahlah! Yang pasti yang aku rasakan, seperti kata temenku: menulis adalah obat bagi jiwa yang tersesat.

      Liked by 1 person

  6. Mukhsin Pro Avatar

    Dengan menulis saya merawat kewarasanku.

    Liked by 1 person

    1. jejakandi Avatar

      Hahahaha aku kudu ngakak.

      Like

Katakan sesuatu/ Say something

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Halo

Saya Andy Riyan

Selamat datang di dunia saya yang penuh dengan kata-kata dan inspirasi dari segelas kopi yang mengalir lincir dalam benak dan jiwa. Saya adalah seorang pengembara lembaran-lembaran makna, menelusuri dunia melalui kisah-kisah yang saya temui dalam buku-buku yang saya baca.

Mengindentifikasi diri sebagai pecinta kata-kata dan pengagum gagasan, saya selalu mencari inspirasi dalam setiap halaman yang saya telusuri. Dari filsafat yang dalam hingga petualangan yang mendebarkan, setiap cerita membawa saya lebih dekat pada pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri saya sendiri.

Saat tidak sibuk, sebagian besar waktu saya habiskan untuk menyusun tulisan-tulisan saya. Kamu mungkin menemukan saya duduk di sudut kedai kopi favorit saya, memperhatikan pola-pola kehidupan sambil menyeruput secangkir kopi yang harum. Kopi bagi saya bukan hanya minuman, tetapi juga teman setia dalam perjalanan melintasi halaman-halaman buku dan dunia.

“Menulis adalah obat bagi jiwa yang tersesat,” adalah moto yang membimbing langkah-langkah saya dalam mengekspresikan pemikiran dan perasaan saya melalui tulisan.

Di sini, di “Desa Hujan” – tempat di mana kata-kata turun seperti hujan dan jiwa yang berseri-seri menyambutnya – saya dengan senang hati menyapa kalian, Amigos. Mari kita menjelajahi alam semesta kata-kata dan membangun jaringan yang kokoh antara pikiran dan hati kita.

Salam literasi dan selamat menelusuri halaman-halaman kehidupan!

Let’s connect

Discover more from Jejakandi

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading